Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014
Gambar
Ikhlas Dalam Penantian Setelah menunggu setengah hari, akhirnya surat pengumuman kelulusan sampai juga, dan aku dinyatakan lulus, alkhamdulillah nilainya memuaskan. Begitu pula sahabatku Astrid. Kami sangat bahagia, tidak sia-sia usaha giat dalam belajar akhirnya membuahkan hasil yang maksimum. Meneruskan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi adalah rencana kita. Dari berbagai banyak pertimbangan, akhirnya kita memilih UIN Yogyakarta. Setelah dinyatakan diterima, kami pun mencari tempat tinggal. Tiba-tiba teringat akan nasihat Ibu tercinta, “Nduk, carilah ilmu sebanyak-banyaknya, tidak hanya ilmu duniawi saja, tetapi ilmu akhirat pun harus dicari dan diamalkan. Tujuan hidup kita adalah bahagia dunia akhirat. Jagalah diri kalian masing-masing dan hiduplah dilingkungan orang-orang yang sholeh, ibu hanya bisa mendoakan dari sini. Semoga kalian sukses dunia akhirat.” Di ucapkan dengan suara halusnya. Ikhlas Dalam Penantian Akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di
 Cinta Cinta itu cuman 5 huruf sob,,tapi rasanya itu hlo berjuta makna..kadang senang,sedih,marah,kecewa,sakit dll. Mau ngapain aja,kepikiran dia.dia dan dia.Tentunya sobat hampir semua merasakan yang namanya jatuh cinta. Awalnya itu indah banget,hati berbunga - bunga pokoknya nge-fly dah..Tapi nyeseknya itu saat kita bingung untuk mengungkapkannya,,atau orang yang kita cintai tidak tau apa yang kita rasakan,atau lebih menyakitkan lagi orang selama ini kita cintai jadian sama orang lain.,rasanya seperti tertusuk-tusuk.Tapi tenang sob,tulang rusak kita nanti tidak mungkin tertukar,,percayalah bahwa suatu saat ini kita pasti bertemu dengan jodoh kita.Pasti sobat disini ,bertanya dalam hati,,SIAPAKAH JODOHKU NANTI ? nah kalau itu rahasia ALLAH SWT..kita cuman bisa berusaha dan berusaha kan sob. Nah disini saya mau coret-coret sedikit tentang cinta sejati... dimasa remaja merupakan masa yang paling labil,nah kita harus pintar-pintar bisa memanage hati kita sob,supaya kita tidak terjerum

last child

Tak Pernah Ternilai Kau menyiksaku di sini Dalam rasa bersalah yang kini Membunuhku secara perlahan Kau selalu menghindar dari Aku yang selalu mencoba ungkapkan semua Lewat tatap mata ini Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku Kau anggap aku tak ada Dan kau tak pernah mengenal diriku Setidaknya diriku pernah berjuang Meski tak pernah ternilai di matamu Setidaknya ku pernah menanti Terkapar melawan sepi hatiku Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu Kau menghukum hati ini hati yang dulu kau yakini Takkan pernah kecewakanmu Kau memutuskan tuk pergi Sebelum ku sempat memohon Dan mengemis agar kau tetap di sini Ternyata sedalam itu kau benci diriku Kau anggap ku tak terlihat Meski ku tepat di depan matamu Setidaknya diriku pernah berjuang Meski tak pernah ternilai di matamu Setidaknya ku pernah menanti Terkapar melawan sepi hatiku Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu Setidaknya diriku pernah berjuang Meski tak pernah ternilai di matamu