last child

Tak Pernah Ternilai

Kau menyiksaku di sini
Dalam rasa bersalah yang kini
Membunuhku secara perlahan

Kau selalu menghindar dari
Aku yang selalu mencoba ungkapkan semua
Lewat tatap mata ini

Ternyata maafmu tak pernah pantas untukku
Kau anggap aku tak ada
Dan kau tak pernah mengenal diriku

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Kau menghukum hati ini
hati yang dulu kau yakini
Takkan pernah kecewakanmu
Kau memutuskan tuk pergi
Sebelum ku sempat memohon
Dan mengemis agar kau tetap di sini

Ternyata sedalam itu kau benci diriku
Kau anggap ku tak terlihat
Meski ku tepat di depan matamu

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti

Setidaknya diriku pernah berjuang
Meski tak pernah ternilai di matamu
Setidaknya ku pernah menanti
Terkapar melawan sepi hatiku
Yang tak pernah bisa berhenti mencintaimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Proposan pisang crispy

First My READING to be Inspiring The World

Periode anak awal